By  Tri Handoyo

SEMARANG, KAMASE mewakili fakultas teknik UGM Bersama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemprov Jawa Tengah, ikut memeriahkan acara Pameran Produk Inovasi 2011 dengan menampilkan beberapa hasil kegiatan dan penelitian dosen dan mahasiswa dari jurusan Teknik Fisika. Pameran ini diadakan di gedung PRPP Semarang pada tanggal 30 september – 2 oktober 2011 lalu.

Pameran Produk Inovasi ini digelar secara rutin dan sekarang ini telah masuk tahun ketiga, pada setiap penyelenggaraannya selalu menyajikan produk-produk inovasi penemuan dan buatan anak negeri dari Jawa Tengah, baik siswa SMA, SMK, dan usaha mikro.

Acara yang dipelopori oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pemprov Jawa Tengah ini mendapat sambutan yang meriah dari kalang anak ademisi dan masyarakat umum. Selain diadakan pameran produk inovasi kreativitas SMK dan SMA serta Universitas se-Jawa Tengah, diadakan pula Workshop Pengembangan Klaster UMKM dan Lomba-Lomba antara lain Penulisan Ide Creatif Green Design, Mekanik Otomotif, Kebudayaan Jawa (Pembuatan Film Pendek), Pembuatan Film Pendek dengan tema Kuliner, Robotic competition.

Beberapa produk yang ditampilkan kamase dan ESDM Pemprov Jawa Tengah di Stand kami antara lain poster KKN solar water pumping di Banyumeneng, poster dan PV modul untuk membantu penanganan bencana di Padang, prototype kincir angin, alat Destilasi bioetanol, maket biogas, kompor bioetanol, kompor biogas, dan pupuk cair hasil fermentasi kotoran sapi pada biodiester.

Para pengunjung stand kami sangat tertarik dengan pengaplikasian produk-produk energy terbarukan dalam lingkup rumah tangga. Beberapa pertanyaan yang sering diajukan adalah biaya pembangunannya, cara penggunaannya, dan pembandingan dari segi harga jika antara pengguna energy terbarukan dengan pengunaan energy fosil. Sebagai contoh tentang pemanfaatan bioetanol, hal pertama yang ditanyakan para pengunjung adalah tentang harga kompor dan harga bioetanol, kemudian mereka menanyakan tentang ketersediaan bioetanol di pasaran. Tentang pemanfaatan biogas, mereka menanyakan tentang biaya pembuatan biodigester, cara penggunaan dan perawatan, tingkat bahaya dan pengamanan biodigester, dan perbandingan harga jika antara penggunaan bigas dengan gas alam dalam rumah tangga.

Ada 3 hal penting yang kami tangkap dari diskusi kecil dengan para pengunjung stand tentang minat mereka menggunakan produk-produk energy terbarukan yang pertama adalah dari segi biaya. Mereka akan dengan senang hati menggunakan produk-produk energy terbarukan jika harganya lebih murah dari energy konvensional seperti minyak bumi dan gas alam. Pertimbangan dari sisi ekonomi menjadi hal yang sangat memperngaruhi keputusan mereka. Hal kedua adalah dari masalah penggunaan, masyarakat akan lebih menyukai produk-produk yang lebih mudah dan tidak merepotkan dalam penggunaannya. Ini dapat dijadikan jawaban mengapa meskipun penggunaan biogas lebih murah dibandingkan dengan gas alam tetapi masyarakat masih lebih memilih menggunakan gas alam karena mereka merasa sedikit terepotkan untuk merawat dan mengisi biodigester itu dengan kotoran. Yang ketiga adalah tentang ketersediaan energy terbarukan di pasaran. Contohnya dalam penggunaan kompor bioetanol, banyak yang menanyakan dimana mereka bias membeli bioetanol karena untuk penjualan bioetanol saat ini hanya ada di tempat-tempat tertentu saja dan produksinya pun masih kurang jika dibandingkan dengan permintaan pasar.

Merupakan PR kita bersama untuk semakin mengembangkan energy terbarukan, tidak hanya pada sisi teknologinya saja tetapi juga bagaimana agar energy terbarukan ini dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.