SEASCES (South East Asian Student Clean Energy Summit) 2013 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Fisika Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI). Acara SEASCES (South East Asian Student Clean Energy Summit) yang tergabung dalam deretan acara Pesta Rakyat Fisika 2013 ini merupakan acara konferensi mahasiswa yang pertama kali digelar. Acara ini akan menjadi acara rutin setiap tahunnya tingkat ASEAN. Namun, acara yang diselenggarakan pada tanggal 25-26 Oktober ini hanya diikuti oleh 5 tim finalis dari berbagai universitas di Indonesia. Kamase mengirimkan 2 tim delegasinya untuk mengikuti kompetisi ini, dan kedua abstrak yang dikirimkan masuk dalam finalis call for abstart SEASCES (South East Asian Student Clean Energy Summit) 2013.
Dari kedua tim tersebut, salah satunya mendapatkan penghargaan the best abstract. Abstrak yang berjudul “Inovasi Hunian Minimalis Berbasis Zero Energy Home Dengan Memanfaatkan Energi Matahari Sebagai Sumber Energi” dipresentasikan oleh Cecep Setiawan bersama Zakariya Arif Fikriyadi. Dalam waktu 15 menit, keduanya mempresentasikan sebuah gagasan tentang zero energi home. Zero energi home merupakan sebuah rancangan bangunan rumah yang mana pemenuhan kebutuhan energinya menggunakan energi terbarukan (energi matahari) yang difungsikan sebagai SHS (Solar Home System) untuk kebutuhan listrik, solar thermal untuk pemanas air, dan solar tube untuk penerangan ruangan. Dari hasil perhitungan, zero energi home ini mampu mengurangi emisi gas CO2 sebanyak 90.483,993 kg selama 25 tahun. Sementara itu, biaya investasi yang dikeluarkan untuk membangun sistem penyedia energi tersebut sebesar Rp 82.335.000. Nilai tersebut setara dengan 13 tahun 6 bulan biaya pembayaran listrik melalui PLN dengan beban yang sama. Prsentasi ini mendapat tepuk tangan yang meriah dari dewan juri dan audience karena dianggap gagasan ini merupakan gagasan yang kreatif dan cukup realistis untuk diimplementasikan.
Sedangkan tim yang kedua pasalnya menjadi runner up dalam acara SEASCES ini. Abstrak yang berjudul “Maratua Renewable Energy Iconic Island (MREII): Pulau 3T Berbasis Energi Surya Sebagai Garda Terdepan Ketahanan Energi Nasional” memperoleh sambutan hangat dari dewan juri dan juga tepuk tangan yang meriah dari para audience. Tim yang beranggotakan Atik Nurul Laila, Setiawan Cecep, dan Zakariya Arif Fikriyadi mempresentasikan MREII dengan melihat latar belakang pulau berbasis 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) di Indonesia ini memeproleh perhatian yang sangat minim, sehingga bersumber pada studi literature dan diskusi dengan tim KKN PPM UGM 2013 di Pulau Maratua tercetus pengembangan energi terbarukan di kawasan tersebut.
Harapannya semoga gagasan-gagasan kreatif tersebut bisa diimplematasikan secepat mungkin untuk Indonesia.
Gambar saat penerimaan penghargaan sebagai best abstract SEASCES
Gambar saat presentasi abstrak MREII
Salam Presatasi!!
Great !!! Lanjutkan …
semoga menginspirasi pembaca 🙂