Komunitas Mahasiswa Sentra Energi (Kamase) kembali melaksanakan Idenergi yang bertajuk energy warrior yang bisa disebut pula sebagai pejuang energi. Idenergi yang dilaksanakan pada 16 November 2019 ini merupakan yang kedua kalinya diadakan oleh Kamase -termasuk pembicara-pembicaranya yang juga merupakan alumni Kamase- , melanjutkan dari tajuk yang diangkat pada Idenergi pertama mengenai transisi energi dari energi konvesional berbasis sumber energi fosil menuju penggunaan energi dengan sumber-sumber energi yang terbarukan, Idenergi kedua melanjutkan cerita transisi energi dengan lebih menitik beratkan pada pembahasan mengenai energi terbarukan.
Dikemas dengan penyampaian yang berbeda, mendukung tema yang dibawa yaitu energy warrior, ketiga pembicara yang masing-masingnya bergelut dan berkarya di bidang energi terbarukan bercerita mengenai kisahnya dalam berkarya dibidang energi terbarukan.
Mas Dinar, Mba Novi , Mas Damar, adalah pejuang energi dalam ranahnya masing-masing, dengan dipandu oleh moderator Pak Rachamawan Dosen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika mampu mengemas acara menjadi serangkaian cerita dengan tiga tokoh berbeda yang masing-masingnya menampilkan perannya sebagai energy warrior.
Diawali dengan cerita yang disampaikan Mas Dinar mengenai perannya dalam menahkodai EnerBi, sebuah yayasan non profit yang berbasis proyek dalam ranah pemanfaatan energi terbarukan untuk kepentingan masyarakat. Mas Dinar menceritakan dari awal EnerBi berdiri yang diinisiasi oleh alumni-alumni dari Kamase, hingga proyek-proyek yang telah dilakukan oleh EnerBi diantaranya adalah proyek Solar Water Pumping System di Desa Panggang, Gunung Kidul yang mengupayakan penyedian air untuk memenuhi kebutuhan warga, serta proyek PLTS di Maratua Kalimantan sebagai sumber daya mesin pembuat es balok bagi para nelayan sekitar, dimana dalam menjalankan proyek-proyeknya EnerBi berkolaborasi dengan berbagai pihak dan stakeholder terkait. Dalam perjalanannya berbagai pencapaian yang berhasil didapatkan EnerBi atas upayanya di bidang energi terbarukan antara lain penghargaan ESDM Energy Award pada tahun 2015, Alstom Recognition Letter pada tahun 2016, dan Winner of Indonesia Sustainable Energy Video Challenge pada tahun 2019.
Sedangkan Mba Novi, menceritakan pengalamannya sebagai Peneliti di Pusat Studi Energi dan Center for Development of Sustainable Region (CDSR) UGM. Dengan fokusan pada monitoring and evaluating project, yang mengharuskan Mba Novi terjun secara langsung ke lokasi proyek yang tak jarang berada di tengah-tengah wilayah pedesaan dengan akses dan medan yang cukup sulit, dan poin tersebutlah yang menarik bagi mba Novi, terutama karena hal tersebut membawa Mba Novi bertemu dengan orang-orang yang menikmati langung proyek-proyek tersebut. Menurutnya mereka tidak lain juga merupakan energy warrior, yang secara langsung mengupayakan pemenuhan kebutuhannya melalui energi terbarukan.
Cerita pejuang energi yang ketiga disampaikan oleh Mas Damar, sedikit berbeda dari dua pejuang energi sebelumnya yang bersinggungan secara langsung dibidang teknis, Mas Damar berkarya di bidang energi terbarukan sebagai Energy Analyst di Asean Center of Energy. Mas Damar menceritakan bagaimana sebuah negara menyikapi transisi energi melalui kolaborasi dengan negara lain untuk mencapai kebijakan energi yang dapat mencapai mutual benefit atau saling bermanfaat untuk semua pihak. Begitulah yang ditempuh negara-negara di ASEAN dalam kerjasama secara regional dalam pengembangan energi. Hal yang ditempuh oleh negara-negara di ASEAN adalah dengan menyusun APAEC (Asean Plan of Action for Energy Coorporation), yaitu rancangan yang bertujuan meningkatkan konektivitas energi dan integrasi pasar di ASEAN untuk mencapai keamanan energi, aksesibilitas, keterjangkauan dan keberlanjutan untuk semua.
Hal-hal seperti kebijakan dan perencanaan energi, merupakan hal yang tidak bisa kita kontrol secara langsung. Meskipun demikian, kita sebagai masyarakat global masih tetap bisa menjadi bagian dari solusi transisi energi dengan menjadi energy warrior yang bisa ditempuh dengan langkah-langkah yang bisa dimulai dari diri kita sendiri, seperti:
- Penghematan penggunaan listrik di sekitar kita
- Penggunaan energi terbarukan di sektor kerja maupun lingkungan kita
- Dari sektor transportasi publik yang telah tersedia, dapat kita gunakan sehingga akan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan mengurangi pula emisi gas rumah kaca.
Maupun langkah-langkah lain yang bisa kita lakukan berdasarkan kemampuan dan pengetahuan yang kita miliki, karena everyone can be energy warrior !