DSCN9184copy

Selasa, 18 November 2014 kemarin, Kamase mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Partai Bunderan UGM dalam menyelenggarakan Diskusi Publik bertemakan “Technopreneur About Energy”. Acara yang diselenggarakan di Gedung Pusat Studi Energi ini dihadiri berbagai mahasiswa dari berbagai latar belakang program studi yang ada di UGM. Hadir sebagai pembicara ada Bapak Iskandar B. Kuntoadji (tokoh technopreneur), Bapak Ahmad Agus Setyawan (penggiat teknologi energi terbarukan) dan Bapak Awan Santosa (penggiat ekonomi kerakyatan). Diskusi dipimpin oleh Sdr. Didit Setyo Pamudji sebagai moderator.

Energy Empowerment

Diskusi dimulai dengan pemaparan materi oleh Bapak Iskandar dengan tema Energy Empowerement, dengan memaksimalkan potensi lokal setiap daerah. Menurut beliau, 1 dari 3 orang di Indonesia, tidak mendapatkan akses listrik sama sekali. Juga, hanya 1 dari 3 orang di Indonesia mendapatkan akses listrik yang baik. Fakta ini yang seharusnya membuat pemerintah segera membenahi permasalahan akses energi di negara ini yang belum adil dirasakan rakyatnya. Pengembangan energi konvensional saat ini, bertumpu pada sumber energi fosil. Padahal, jika dipetakan sumber daya fosil setiap daerah tidaklah sama. Hal inilah yang mungkin membuat akses energi (terutama listrik) setiap daerah tidak seimbang. Lain halnya dengan energi terbarukan, meskipun tidak sebesar energi fosil, namun jumlahnya melimpah dan tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
DSCN9176
Dengan fakta-fakta tersebut, pendiri Instritut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) ini menambahkan, solusi yang dapat digunakan untuk menanggulangi ketidakadilan energi tersebut ada 2, yaitu (1) energi terbarukan dan (2) community based. Community based dipandang sebagai sebuah solusi yang efektif dalam hal pengelolaan sumber energi, terutama untuk daerah-daerah terpencil dan pelosok Indonesia. Pengelolaan sumber energi berbasis komunitas lokal adalah sangat tepat dilakukan dan bisa menjadi ujung tombak pembangunan Indonesia dimasa yang akan datang.

Ekonomi Kerakyatan

Selain membahas Energy Empowerment, dibahas juga mengenai sistem ekonomi kerakyatan oleh Bapak Awan Santosa. Menurut beliau, untuk dapat mengembangkan energi terbarukan, penyelesaiannya harus dilakukan secara simultan. “Saat ini, untuk urusan energi konvensional saja tidak pernah beres, bagaimana memikirkan energi terbarukan?” paparnya. Pendiri sekolah pasar rakyat ini juga menambahkan, salah satu PR yang dihadapi dalam pengembangan energi terbarukan, adalah mengenai “ownership sharing”, komunitas bisa menjadi solusi yang tepat, seperti yang dipaparkan sebelumnya oleh Pak Iskandar.
DSCN9180
Pembicara terakhir, Bapak Agus menambahkan mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa dalam mengembangkan energi terbarukan. Tidak ada hal yang lain yang bisa dilakukan kecuali segera mulai, dan lakukan. Peraih Habibie Award 2014 ini menambahkan, “apabila menunggu fasilitas memadai, kapan mau mulai?”. Dosen jurusan Teknik Fisika mengatakan bahwa beliau sangat mendukung para mahasiswanya untuk selalu berkarya, melalui berbagai macam kesempatan, mulai dari PKM, lomba-lomba, dan lain sebagainya. Ajang-ajang seperti ini merupakan peluang bagi mahasiswa untuk menunjukkan usaha sekaligus kualitasnya dalam turut serta mengembangkan energi terbarukan di Indonesia.

DSCN9185

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.