Oleh : Thomas Ari Negara
Mondialogo Engineering Award (MEA) adalah sebuah perlombaan tingkat internasional paling prestisius bagi mahasiswa teknik di seluruh dunia yang disponsori oleh Daimler dan UNESCO. MEA mendorong mahasiswa teknik dari negara berkembang dan maju untuk membentuk sebuah tim internasional dan membuat proposal proyek yang ditujukan untuk mensukseskan program United Nations Millennium Development Goals (UN-MDG).
Beberapa program yang terdapat dalam UN-MDG antara lain:
- Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan
- Pemberian pendidikan yang layak bagi semua orang di dunia
- Menggalakkan persamaan gender dan pemberdayaan wanita
- Mengurangi tingkat mortalitas (angka kematian) bayi/anak
- Meningkatkan kesehatan ibu
- Memberantas HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya
- Menjamin keberlangsungan lingkungan
- Memperkuat kerjasama global untuk meningkatkan kualitas hidup orang di negara berkembang
Setiap tim internasional harus secara aktif melakukan kerjasama internasional dan dialog lintas-budaya (intercultural dialogue) selama kurang lebih 6 bulan (Desember 2006 s/d Mei 2007) untuk membuat sebuah proyek yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat lokal/terpencil di negara berkembang.
Dalam perlombaan ini, semua proposal proyek yang dikirimkan oleh tim internasional kepada panitia MEA akan dievaluasi untuk kemudian dipilih 30 nominator yang akan diundang untuk menghadiri simposium internasional Mondialogo Engineering Award 2007 di Mumbai, India. Dari 30 nominator tersebut akan diseleksi kembali untuk mendapat 10 proposal proyek terbaik (Major Winner) yang akan menerima hibah sebesar EURO 20.000 dan sisanya (Honourable Mention) tetap akan memperoleh hibah sebesar EURO 5.000 untuk melaksanakan proyek tersebut.
Dalam perlombaan ini, KAMASE (Komunitas Mahasiswa Sentra Energi) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Indonesia bekerjasama dengan mahasiswa dari Department of Electrical and Computer Engineering, Curtin University of Technology, Australia untuk mengajukan judul proyek:
Judul proyek tersebut adalah bentuk nyata kepedulian mahasiswa teknik, baik dari Universitas Gadjah Mada dan Curtin University of Technology untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih dan pengadaan listrik masuk desa di Kecamatan Panggang, Kabupaten GunungKidul, Yogyakarta, Indonesia. Berikut ini adalah daftar lengkap mahasiswa yang tergabung dalam tim internasional:
Kerjasama yang sangat intensif selama kurang lebih 6 bulan antar kedua tim tersebut telah berhasil menyelesaikan pembuatan proposal proyek dan kemudian dikirim kepada panitia Mondialogo Engineering Award pada akhir bulan Mei 2007. Selama kurang lebih sebulan juri MEA mengevaluasi semua proposal yang masuk dan pada akhir bulan Juli 2007 diumumkan proyek tim internasional yang masuk dalam 30 nominator. Proposal proyek kerjasama mahasiswa Indonesia-Australia berhasil menjadi salah satu nominator dan masing-masing perwakilan tim dari negara berkembang dan maju diundang untuk menghadiri simposium internasional Mondialogo Engineering Award (MEA) 2007 pada tanggal 7 s/d 10 Desember 2007 di Mumbai, India.
Perwakilan dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia adalah Thomas Ari Negara, sedangkan dari Curtin University of Technology, Australia adalah Ahmad Agus Setiawan. Kedua perwakilan tim tersebut akan mengikuti serangkaian acara dalam simposium internasional MEA 2007. Dalam simposium tersebut semua mahasiswa teknik yang hadir memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang mengesankan, antara lain: mempresentasikan proposal proyek kepada juri dan hadirin internasional, dapat berdialog lintas-budaya dengan para peserta lain, transfer pengetahuan/teknologi dan kesempatan berkarir di perusahaan Daimler, mempelajari kebudayaan tradisional India, mengikuti seminar yang menekankan pentingnya peranan insinyur dalam mensukseskan UN-MDG, dll.
Pada hari Minggu 9 Desember 2007, semua perwakilan tim yang hadir diharuskan mempresentasikan proyek masing-masing di hadapan juri dan hadirin internasional. Presentasi adalah salah satu kriteria penilaian oleh juri dalam menentukan 10 proyek terbaik (Major Winner) yang akan menerima hibah sebesar € 20.000 dari Mondialogo. Beberapa kriteria yang dipertimbangkan oleh juri MEA dalam mengevaluasi proposal proyek antara lain:
- Kualitas proyek – kualitas analisis, pemahaman mengenai permasalahan riil yang sedang dihadapi masyarakat terpencil, kualitas and inovasi ide proyek dan desain, kualitas presentasi proposal proyek.
- Seberapa besar penekanan tujuan proyek dalam mensukseskan program Millenium Development Goals, khususnya untuk mengurangi kemiskinan dan pembangunan yang berkelanjutan.
- Kelayakan proyek – tim internasional memiliki pengalaman yang cukup untuk mengimplementasikan teknologi yang tepat di daerah terpencil dan teknologi ini bermanfaat bagi masyarakat lokal.
- Kualitas dialog lintas-budaya – intensifnya diskusi dan kerjasama antar tim dan inter tim, serta keterlibatan tim dari negara berkembang dan maju seimbang.
Setelah juri internasional selesai mengevaluasi semua proposal proyek dengan mempertimbangkan keempat kriteria utama tersebut maka pada hari Senin 10 Desember 2007 diumumkan 10 proyek terbaik oleh Mondialogo dan tim Indonesia-Australia berhasil menjadi salah satu dari 10 pemenang tersebut.Tim Indonesia-Australia sangat bangga dengan keberhasilan ini sebab jerih payah semua anggota tim dan dukungan dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia dan Curtin University of Technology, Australia tidak sia-sia. Dengan dimenangkannya perlombaan internasional MEA ini maka tim Indonesia-Australia berharap dapat melaksanakan proyek ini sampai selesai dan berguna bagi masyarakat lokal setempat.
Hibah yang diperoleh dari MEA akan digunakan untuk membantu sebagian pendanaan proyek, sebab hibah MEA tidak dapat mencukupi semua kebutuhan dana proyek. Sedangkan untuk mencukupi kekurangan dana, maka akan dibuat proposal CSR (Corporate Social Responsibility) yang akan ditawarkan kepada beberapa perusahaan.
Proyek pembangunan prototype hybrid power system & reverse osmosis akan dilaksanakan di kecamatan Panggang, Kabupaten GunungKidul, Yogyakarta, Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan air bersih dan listrik bagi masyarakat setempat. Dengan begitu akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Selain itu, dengan adanya teknologi ini maka dapat dilakukan proses pembelajaran bersama dalam hal pemeliharaan dan perbaikan sebab teknologi ini akan dimiliki dan dikelola oleh masyarakat setempat.
Tim Indonesia-Australia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak berkontribusi dalam membantu proyek ini dan kedepannya akan sangat diperlukan bantuan dan kerjasama yang lebih luas untuk menyelesaikan proyek ini. Beberapa peserta yang hadir dalam simposium tersebut telah memberikan perhatian yang besar pada proyek ini dan kedepannya tim Indonesia-Australia akan mencoba untuk bekerjasama dengan mereka.
Selain itu, melalui prestasi yang sudah diraih oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada ditingkat internasional maka kedepannya diharapkan dapat merangsang dan menyemangati mahasiswa UGM yang lain untuk ikut dalam perlombaan Mondialogo Engineering Award. Hal penting yang menjadi kekurangan bagi civitas di lingkungan UGM adalah kurangnya informasi mengenai perlombaan ini sehingga perhatian dan dukungan dari universitas pun belum maksimal.
Untuk itu, tim Indonesia-Australia berencana untuk mengadakan seminar/ kuliah umum yang bertujuan untuk mensosialisasikan perlombaan Mondialogo Engineering Award kepada semua mahasiswa di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Besar harapan tim Indonesia-Australia untuk dapat melaksanakan sosialisasi tersebut, sehingga dimohon kerjasama dan bantuan untuk mendukung kegiatan tersebut.
You are a classic excellent website owner. It loading tempo can be incredible. It kind of feels that you’ll be doing any kind of special secret. Also, The particular belongings are generally must-see. you may have carried out a great practice in this particular issue!