Oleh : Thomas Ari Negara

Potensi Lahan

Lahan Kering Dataran Rendah Iklim Kering (LKDRIK) di Indonesia tersedia + 6 juta ha. Tersebar di Bali dan NTT seluas 2.616.895 ha, Sumatera 470.801 ha, Jawa 962.720 ha, Sulawesi 1.810.930 ha, Maluku dan Papua 582.815 ha. (Departemen Pertanian, 22/02/2006)

Kekurangan Biodiesel dari Jarak

  1. Produktivitas paling optimis 5 ton/ha/tahun. Diketahui 1 liter biodiesel membutuhkan 3-4 kg biji jarak kering. Bila harga biodiesel harus lebih rendah daripada minyak diesel (petrol-based), Rp 4300/liter, maka harga maksimum biji jarak adalah Rp 1000/kg. Atau harga per kg biji kering jarak pagar sekitar Rp 500 – Rp 800 (Basuki, 13/09/2006). Jadi potensi pendapatan maksimum adalah Rp 5jt/ha/tahun, dimana biaya bibit (Rp 3.5jt/ha), pupuk, tenaga kerja, biaya lahan, pun proses biodiesel, belum diperhitungkan (Kompas, 18/02/2006). Total biaya pengolahan (esterifikasi dsb) + total biaya produksi untuk menghasilkan minyak biodiesel per liternya adalah Rp 3500, karena dalam proses pengolahan minyak jarak menjadi minyak biodiesel diperlukan bahan baku lain misalnya Etanol dan Caustic Soda (NaOH) sebagai bagian dari proses esterifika (Basuki, 13/09/2006).
  2. Belum ada bukti cukup keberhasilan monokultur jarak dalam luasan yang besar
  3. Pengadaan bibit unggul jarak belum menunjukkan hasil yang memadai (agrobisnis besar memerlukan bibit unggul dalam jumlah besar)
  4. Pada tingkat potensi produksi yang tinggi, penghasilan dari minyak jarak sangat tidak bersaing (bila anda memiliki berhektar-hektar lahan, apakah anda akan mengejar penghasilan Rp 5jt/tahun/hektar?)
  5. Permainan jarak adalah permainan sampingan, dan inilah ekonomi gerilya (ekonomi kerakyatan)

Kelebihan Biodiesel dari Jarak

Produk sampingan dari biodiesel adalah Glyserin, dimana zat ini adalah salah satu bahan kimia yang dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan seperti obat obatan dan bahan kosmetik.

Referensi:

  • Pengembangan Jarak Untuk Biodiesel Nelayan Hanya Mematok Harga Rp 500/kg Biji Jarak, Kompas, 18/02/2006.
  • Penyediaan Bahan Baku Bahan Bakar Nabati (Biofuel) berbasis jarak Pagar, Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian, Jakarta, 22/02/2006.
  • http://basuki1.blogdrive.com, 13/09/2006.
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Glycerine.

4 Replies to “Potensi, Kekurangan, dan Kelebihan Jarak Pagar”

  1. Kami PT. Bukit Mulia Rahardja & Legni Tropical Italy
    Tahun 2012 Kami ber-investasi dalam bidang jarak pagar. kami sudah men-survey ke beberapa tempat yang memiliki sisa-sisa tanaman tersebut, yang hampir semua petani maupun Koperasi dan Dinas terkait merasa GAGAL menanam jarak dimasa lalu.

    Pada prinsipnya KAMI INGIN MEMBELI BIJIH JARAK PAGAR, maka kami siap bekerjasama dengan: Koperasi, KUD, per-orangan, gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) maupun Dinas Pemerintah

    Untuk mendukung program tersebut kami siapkan paket Bibit, pupuk, alsintan (alat2 mesin pertanian) secara GRATIS realistis.
    Daerah yg menjadi kebun INTI adalah: Subang. Jogjakarta, Ciamis dsktrnya. Untuk lebih jelasnya Segera hubungi kami:

    Anton Rahardjo (Jakarta jogjakarta)
    0813 1111 0259
    0819 1111 0259
    0857 1111 0259
    Email; antonrahardjo@ymail.com

  2. terima kasih pak untuk tawarannya, saat ini kami masih bergerak di bidang penelitian dan pemberdayaan masyarakat.,
    mungkin untuk lain kali kita bisa bekerja sama
    Salam
    kamase

  3. hampir semua penanamah jarak pagar sdh gagal akibat tingginya biaya budidaya samapi ke panen/cjo/biodisel ,jadi sdh tdk sepadan lagi.Sedangkan potensi jarak untuk penganti minyak disel sangat baik terutama untuk supply ke Eropa. Musti ada produk pendamping sebagai ganti biaya operasional yg tinggi/atau pemerintah memberikan subsidi.Kami punya solusi untuk itu.terimakasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.